Cari Blog Ini

Jumat, 24 Januari 2014

Laporan Praktikum Fisika Osilasi Batang


I. TUJUAN DAN OBYEK PERCOBAAN
          Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan momen inersia batang.

II. TINJAUAN TEORI
II.1. Osilasi
Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik.  Jika suatu partikel dalam gerak peiodik bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama, maka geraknya disebut gerak osilasi atau vibrasi (getaran). Osilasi adalah merupakan suatu gerakan periodik - umumnya terhadap waktu dari suatu hasil pengukuran, contohnya pada ayunan bandul. Istilah vibrasi sering digunakan sebagai sinonim osilasi, walaupun sebenarnya vibrasi merujuk pada jenis spesifik osilasi, yaitu osilasi mekanis. Yang mana getaran atau vibrasi itu ialah suatu gerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan. Kesetimbangan di sini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang sama. Pada osilasi tidak hanya terjadi pada suatu sistem fisik, tapi bisa juga pada sistem biologi. Osilasi terbagi menjadi dua yaitu osilasi harmonis sederhana dan osilasi harmonis kompleks. Dalam osilasi harmonis sederhana terdapat gerak harmonis sederhana. Dimana definisi dari gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak – balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak harmonik sederhana telah banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa/air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas, gerak bandul/bandul fisis, osilasi ayunan, Shockabsorber pada Mobil, Jam Mekanik, garpu tala dan masih banyak lagi.
Berikut ini penjelasan mengenai persamaan-persamaan yang sering digunakan dalam gerak harmonik sederhana , diantaranya:

Keterangan :
Y = simpangan
A = simpangan maksimum (amplitudo)
t = waktu
Jika posisi sudut awal adalah θ0, maka persamaan gerak harmonik sederhana menjadi :
Periode (T) suatu gerakan harmonik berulang di dalam suatu sistem, yaitu yang bergetar atau berotasi dengan cara berulang-ulang, adalah waktu yang dibutuhkan bagi sistem tersebut untuk menyelesaikan satu putaran penuh. Dalam kasus getaran (osilasi), periode merupakan waktu total bagi gerakan bolak-balik sistem. Frekuensi (f) adalah jumlah getaran yang dibuat persatuan waktu atau banyaknya putaran perdetik. Karena (T) adalah waktu satu putaran maka dapat dirumuskan :
f =  
(Frederick J. Bueche, Eugene Heat, 2006, 90)
osilasi#1.jpgosilasi batang merupakan gerak periodik yang disimpangkan dengan sudut  dari posisi kesetimbangannya yang bergerak bolak-balik dengan lintasan yang sama pada benda tegar (batang).

         


         

Text Box: • Gambar osilasi batang
 






II.2. Inersia
Inersia adalah kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaannya ( tetap diam atau bergerak). Benda yang sukar bergerak dikatakan memiliki inersia  yang besar. Begitu juga bumi yang selalu dalam keadaan berotasi memiliki inersia rotasi. Jadi, Momen inersia (satuan SI kg m2) adalah ukuran ketahanan objek terhadap perubahan laju rotasinya. Besaran ini adalah analog rotasi daripada massa. Dengan kata lain, besaran ini adalah kelembaman sebuah benda tegar yang berputar terhadap rotasinya. Momen inersia berperan dalam dinamika rotasi seperti massa dalam dinamika dasar, dan menentukan hubungan antara momentum sudut dan kecepatan sudut, momen gaya dan percepatan sudut, dan beberapa besaran lain.
Jika batang disimpangkan dengan sudut kecil() pada bidang datar maka batang akan berosilasi dengan periode :
                                                          
Dari persamaan di atas dapat dicari :           
         
Dari persamaan 2 tersebut dapat dibuat grafik hubungan antar T dengan  sehingga diperoleh gradien grafik (persamaan di bawah ini) :
                                                                (2.3)
Jika m, g, dan d diketahui maka momen inersia ( I ) batang dapat dicari dengan persamaan :
                                                                 (2.4)
  Atau



III. ALAT DAN BAHAN
1. Batang yang telah siap digantungkan dengan tali
2. Mistar
3. Stopwatch
4. Timbangan

IV. PROSEDUR PERCOBAAN
Pertama batang digantungkan pada tali yang tersedia. Kemudian yang kedua, dengan jarak antara tali (d) dan panjang tali (L), batang disimpangkan dengan sudut simpangan kecil dan kemudian dilepaskan sehingga batang berosilasi. Ketiga periode osilasi batang untuk 15 kali ayunan dicatat. Kemudian panjang tali L divariasikan dan pekerjaan pertama, kedua, dan ketiga diulangi.




V. HASIL PENGAMATAN
Massa Batang = 0,5 kg
Gravitasi        = 9,8 m/s2
a. Panjang Tali
No
Percobaan
Panjang Tali (cm)
1
2
3
4
5
1
I
29,0
29,0
29,1
29,0
29,0
2
II
36,0
36,0
36,0
36,1
36,0
3
III
43,5
43,5
43,5
43,5
43,5


b. Jarak Antar Tali
No
Percobaan
Jarak Antar Tali (cm)
1
2
3
4
5
1
I
47,50
47,50
47,50
47,51
47,51
2
II
45,0
45,2
45,0
45,2
45,1
3
III
40,0
40,0
40,0
40,0
40,0

c. Waktu
No
Percobaan
Waktu (s)
1
2
3
4
5
1
I
16,45
16,54
16,59
16,49
16,77
2
II
18,40
18,53
18,58
18,56
18,29
3
III
20,08
19,97
20,17
20,04
20,14




VI. ANALISA / PENGOLAHAN DATA
6. 1       Ralat
A.      Massa beban
Massa percobaan I, II, dan III
0,5
0,5
0
0
0,5
0,5
0
0
0,5
0,5
0
0
0,5
0,5
0
0
0,5
0,5
0
0




B.       Panjang tali
1.        Panjang tali I
0,29
0,2902
-0,0002
410-8
0,29
0,2902
-0,0002
410-8
0,291
0,2902
0,0008
6,410-7
0,29
0,2902
-0,0002
410-8
0,29
0,2902
-0,0002
410-8



810-7






2.        Dengan cara yang sama maka di dapat panjang tali pada percobaan II dan III sebagai berikut:
Percobaan
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
II
810-7
0,055%
99,945%
III
0
0%
100%

C.       Jarak antara tali
1.      Jarak antara tali pada percobaan I
0,475
0,47504
-0,00004
1,610-9
0,475
0,47504
-0,00004
1,610-9
0,475
0,47504
-0,00004
1,610-9
0,4751
0,47504
0,00006
3,610-9
0,4751
0,47504
0,00006
3,610-9



=1,210-8


2.      Dengan cara yang sama maka di dapat jarak antara tali pada percobaan II dan III sebagai berikut:
Percobaan
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
II
2,110-6
0,066%
99,934%
III
0
0%
100%


D.      Waktu untuk 15 kali osilasi
1.        Waktu I
16,45
16,568
-0,118
0,013924
16,54
16,568
-0,028
0,000784
16,59
16,568
0,022
0,000484
16,49
16,568
-0,078
0,006084
16,77
16,568
0,202
0,040804




2.        Dengan cara yang sama maka di dapat waktu pada percobaan II dan III sebagai berikut:
Percobaan
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
II
0,06108
0,0552
0,29%
99,71%
III
0,0254
0,17%
99,83%





6. 2       Perhitungan
Momen inersia pada percobaan I

Dengan cara yang sama didapat:
Percobaan
Ralat nisbi (%)
Kebenaran pratikum (%)
II
III




Momen inersia rata-rata:

6.3 Grafik
Grafik T² dengan m

 
 
 

Dapat dihitung pula momen inersia batang melalui gradien grafik periode sebagai fungsi akar panjang tali (gradien = 1,822) tersebut yaitu :

6.4 Tugas
1. Mengapa sudut osilasi batang harus kecil ?
Jawab : Tujuannya supaya nilai sin  mendekati atau sama dengan  sehingga terjadi getaran harmonik. Sudut osilasi batang harus kecil agar menghasilkan periode yang besar dan mempermudah batang dalam berosilasi. Jika sudut simpangannya besar maka batang akan sulit berosilasi karena bisa menyentuh tiang samping tempat tali digantungkan. Semakin dekat poros dengan pusat massa batang maka semakin kecil jarak osilasinya. Pada saat poros tepat di titik pusat massanya maka benda tidak berosilasi sama sekali.
2. Jika yang divariasikan adalah lebar tali, bagaimana cara mendapatkan I ?
Jawab : Dari rumus berikut, diperoleh :
Di ubah menjadi :
Dari kedua persamaan diatas hubungan antara T dengan  sehingga diperoleh gradien dengan rumus:
Jika m, g, dan d diketehui dan d divariasikan maka momen inersia dicari dengan rumus:
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan beberapa percobaan mengenai osilasi batang, seperti yang telah kita ketahui bahwa osilasi batang adalah gerak periodik yang disimpangkan dengan sudut  dari posisi kesetimbangannya yang bergerak bolak-balik dengan lintasan yang sama pada benda tegar (batang). Adapun tujuannya adalah untuk mengukur atau menentukan momen inersia atau momen kecendurungan batang untuk tetap berada pada posisinya/ kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaannya ( tetap diam atau bergerak).
Adapun peralatan yang kami gunakan antara lain adalah sebagai berikut : batang yang telah di gantungkan pada penyangga, tali, mistar, stopwatch, timbangan. Kemudian kami melakukan percobaan dengan mengukur dahulu berat batang yang kami gunakan, kemudian kami gantungkan batang yang telah di ketahui massanya tersebut dengan menentukan panjang tali (L) yang berbeda, dan tetap menggunakan jarak antara tali (D) dengan jarak yang sama, kemudian batang kami ayunkan pada masing-masing panjang tali (L) sebanyak 5 kali untuk mengetahui akurasi atau tingkat kebenaran praktikum dengan sudut di bawah 100 dan besar kecilnya sudut yang kita buat akan mempengaruhi gaya dan waktu yang di timbulkan. Setiap ayunan kami mengamati periode atau waktu yang di perlukan oleh batang untuk melakukan 15 kali osilasi.

Untuk menghitung periodenya dapat menggunakan persamaan berikut :
image007
  Dan untuk menghitung momen inersia batang menggunakan persamaan :
             
Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat kita ketahui bersama bahwa semakin panjang tali yang di gunakan untuk menggantung sebuah batang maka akan semakin bertambah pula waktu yang di butuhkan untuk melakukan 15 kali osilasi. Ketidaktepatan hasil yang yang diperoleh dari percobaan osilasi ini di sebabkan karena kesalahan ketika mengukur dengan stopwatch yang kurang teliti dan memencet pada momen yang kurang tepat, kemudian kesalahan berikutnya di sebabkan pada pengukuran derajad yang hanya di kira-kira saja karena terbatasnya alat yang ada sehingga hasilnya agak menyimpang akan tetapi masih searah atau tidak jauh beda dengan hasil pengukuran yang lain.


VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan.
1.      Menentukan momen inersia pada suatu batang bermassa m yang kedua ujungnya digantungkan pada tali dan diosilasikan sebanyak beberapa kali dalam selang waktu tertentu dapat dihitung dengan menentukan periode osilasi, , menentukan jarak antar kedua tali dan menentukan gradien.
2.      Didapatkan hasil perhitungan Inersia = .
3.      Semakin panjang tali maka semakin besar pula waktu yang dibutuhkan dalam berosilasi.
4.      Semakin besar panjang tali maka semakin kecil nilai momen inersia yang dihasikan. Semakin kecil panjang tali maka semakin besar nilai momen inersia yang dihasilkan.
5.      Beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya nilai momen inersia antara lain panjang tali, jarak antar kedua tali, dan periode osilasi.
DAFTAR PUSTAKA
Alit Paramartha, Ida Bagus. dan Cahya Pradhana, I Gede, 2013. Penuntun Praktikum Fisika Dasar I. Bukit Jimbaran: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana
Halliday, David.1999.”FISIKA”.Erlangga, Jakarta.
Sutrisno. 1997. Fisika Dasar Mekanika. Bandung : ITB

http://prezi.com/s-dspy_v1bua/gerak-osilasi-dan-jatuh-bebas/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar