Cari Blog Ini

Jumat, 24 Januari 2014

Laporan Praktikum Fisika Modolus Young


I. TUJUAN DAN OBYEK PERCOBAAN
            Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan elastisitas dari bahan besi, kayu, kuningan.
II. TINJAUAN TEORI
Elastisitas
Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan. Contohnya adalah katepel yang terbuat dari karet. Sedangkan benda yang tidak elastis adalah benda yang tidak kembali ke bentuk awalnya saat gaya dilepaskan, misalnya saja pada tanah liat. Jika kita menekan segumpal tanah liat, bentuknya akan berubah, tetapi saat gaya dilepaskan dari benda, tanah liat tidak kembali ke bentuk awalnya.

Modolus Young
Modulus Young, disebut juga dengan modulus tarik adalah ukuran kekakuan suatu bahan elastis yang merupakan ciri dari suatu bahan. Modolus Young didefinisikan sebagai rasio tegangan dalam sistem koordinat kartesian terhadap regangan sepanjang aksis pada jangkauan tegangan di mana hukum Hooke berlaku. Dalam mekanika benda padat, kemiringan (slope) pada kurva tegangan-regangan pada titik tertentu disebut dengan modulus tangen. Modulus tangen dari kemiringan linear awal disebut dengan modulus Young. Nilai modulus Young bisa didapatkan dalam eksperimen menggunakan uji kekuatan tarik dari suatu bahan. Pada bahan anisotropis, modulus Young dapat memiliki nilai yang berbeda tergantung pada arah di mana bahan diaplikasikan terhadap struktur bahan.
Modulus Young didefinisikan sebagai hasil bagi antara tegangan (stress) dan regangan (strain).
·         Stress atau tegangan dengan simbol , didefinisikan sebagai gaya per satuan luas:
Keterangan : : gaya(N)
  : luas
 : tegangan( )
·         Strain atauregangandengansimbole didefinisikan sebagai pertambahan panjang    dibagi panjang mula-mula ,
Dengandemikian, modulus Young (E)dapatdinyatakandengan
Dengan   adalah panjang mula-mula  dan   adalahperubahanpanjang .

III. ALAT DAN BAHAN
            Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini diantaranya :
1. Dua batang penyangga beban
2. Cermin skala
3. Beban Pemberat
4. Jangka soromng
5. Batng kayu, besi, kuningan, masing-masing satu batang
6. Kertas Milimeter Block

IV. PROSEDUR PERCOBAAN
            Pertama jarak antar ujung-ujung kedua penyangga diukur sebagai L. langkah kedua, batang diletakkan diatas penyangga dengan gantungan beban ditengah-tengah. Kemudian diperiksakan dulu kepada pembimbing. Langkah selanjutnya beban berturut-turut ditimbang secara teratur. Diantaranya beban : 1 kg untuk batang besi sampai 5 kg, 0,5 kg untuk batang besi kuningan sampai 2 kg, 50 gr untuk batang kayu sampai 200 gr. Langkah terakhir setelah dicapai beban maksimum, beban satu persatu dikurangi dan kedudukan kawat penunjuk dicatat.




V. HASIL PENGAMATAN
a. Besi
No
Jarak antar penyangga (cm)
Panjang (cm)
Jari-jari (cm)
Perubahan kedudukan
5 kg
4 kg
3 kg
2 kg
1 kg
1
98,0
153,0
0,45
1,2
1,0
0,9
0,7
0,6
2
98,0
153,2
0,45
1,2
1,0
0,9
0,7
0,6
3
98,0
153,4
0,46
1,1
1,0
0,9
0,7
0,5
4
98,1
153,6
0,45
1,2
1,0
0,8
0,6
0,6
5
98,1
153,4
0,46
1,2
1,1
0,9
0,7
0,5

b. Kuningan
No
Jarak antar penyangga (cm)
Panjang (cm)
Jari-jari (cm)
Perubahan kedudukan
2 kg
1,5 kg
1 kg
0,5 kg
1
98,0
152,0
0,45
1,6
1,3
1,2
0,9
2
98,0
152,2
0,45
1,8
1,4
1,0
0,8
3
98,0
152,4
0,45
1,7
1,3
1,2
0,9
4
98,1
152,0
0,46
1,6
1,3
1,2
0,9
5
98,1
152,0
0,45
1,6
1,4
1,1
0,9

c. Kayu
No
Jarak antar penyangga (cm)
Panjang (cm)
Lebar (cm)
Tinggi (cm)
Perubahan kedudukan
200 gr
150 gr
100 gr
50 gr
1
98,0
101,5
2,0
0,9
0
0
0
0
2
98,0
101,4
2,1
1,0
0
0
0
0
3
98,0
101,5
2,2
0,9
0
0
0
0
4
98,1
101,5
2,0
1,0
0
0
0
0
5
98,1
101,5
2,0
1,0
0
0
0
0




VI. ANALISA / PENGOLAHAN DATA
6. 1       Ralat
A.        pada percobaan I, II, dan III
0,98
0,9804
-0,0004
1, 10-7
0,98
0,9804
-0,0004
1,6 10-7
0,98
0,9804
-0,0004
1,6 10-7
0,981
0,9804
0,0006
3,6 10-7
0,981
0,9804
0,0006
3,6 10-7



B.       Panjang batang
Batang besi
1,53
1,5332
-0,0032
1,024 10-5
1,532
1,5332
-0,0012
1,44 10-6
1,534
1,5332
0,0008
6,4 10-7
1,536
1,5332
0,0028
7,84 10-6
1,534
1,5332
0,0008
6,4 10-7




Dengan cara yang sama maka di dapat panjang batang kuningan dan kayu sebagai berikut:
Batang
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
Kuningan
10-5
1,5212 0,0008
0,052
99,948
Kayu
10-7
1,0148 0,0002
0,019
99,981

C.       Jari-jari batang
Batang besi
0,0045
0,00454
-4 10-5
1,6 10-9
0,0045
0,00454
-4 10-5
1,6 10-9
0,0046
0,00454
6 10-5
3,6 10-9
0,0045
0,00454
-4 10-5
1,6 10-9
0,0046
0,00454
6 10-5
3,6 10-9








Dengan cara yang sama maka di dapat jari berat kuningan, lebar batang kayu dan tinggi batang kayu sebagai berikut:
1.    Batang kuningan
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
8 10-8
0,00452 0,00006
1,32
98,68

2.    Batang kayu (lebar)
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
3,2 10-6
0,0206 0,0004
1,94
98,06

3.    Batang kayu (tinggi)
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
1,2 10-6
0,0096 0,0002
2,08
97,92

D.       Pertambahan panjang
1.    Batang besi
Pertambahan panjang untuk beban 5 kg
0,012
0,0118
0,0002
4 10-8
0,012
0,0118
0,0002
4 10-8
0,011
0,0118
-0,0008
6,4 10-7
0,012
0,0118
0,0002
4 10-8
0,012
0,0118
0,0002
4 10-8







Dengan cara yang sama maka di dapat pertambahan panjang pada beban 4 kg, 3 kg, 2 kg, dan 1 kg sebagai berikut:

Beban
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
4 kg
8 10-7
0,0102 0,0002
1,96
98,04
3 kg
8 10-8
0,0088 0,00006
0,68
99,32
2 kg
8 10-7
0,0068 0,0002
2,94
97,06
1 kg
1,2 10-6
0,0056 0,0002
3,57
96,43

2.    Batang kuningan
Dengan cara yang sama maka di dapat pertambahan panjang pada beban 2 kg, 1,5 kg, 1 kg, dan 0,5 kg sebagai berikut:
Beban
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
2 kg
8 10-7
0,0162 0,0002
1,23
98,77
1,5 kg
1,2 10-6
0,0134 0,0002
1,49
98,51
1 kg
3,2 10-6
0,0114 0,0004
3,5
96,5
0,5 kg
1,2 10-6
0,0086 0,0002
2,32
97,68




3.    Batang kayu
Dengan cara yang sama maka di dapat pertambahan panjang pada beban 200 gram, 150 gram, 100 gram, dan 50 gram sebagai berikut:
Beban
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
200 gram
0
0 0
0
100
150 gram
0
0 0
0
100
100 gram
0
0 0
0
100
50 gram
0
0 0
0
100

6. 2       Perhitungan
A.      Batang Besi
Luas penampang besi        
                               
                               
Beban 5 kg
Dengan cara yang sama didapat:
Percobaan
Ralat nisbi (%)
Kebenaran pratikum (%)
II
3,02
96,98
III
1,72
98,28
IV
4,02
95,98
V
4,32
95,68

Modulus Young rata-rata:

B.       Batang Kuningan
Luas penampang kuningan 2
                                          
                                          
Beban 2 kg
Dengan cara yang sama didapat:
Percobaan
Ralat nisbi (%)
Kebenaran pratikum (%)
II
18.014.875
4,01
95,99
III
6,02
93,98
IV
4,82
95,18

Modulus Young rata-rata:
C.       Batang Kayu
Luas penampang kayu       
                                          
                                          
Beban 200 g

Dengan cara yang sama didapat:
Percobaan
Ralat nisbi (%)
Kebenaran pratikum (%)
II
0 0
0
100
III
0 0
0
100
IV
0 0
0
100

Modulus Young rata-rata:





VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan Modolus Young kali ini, bertujuan untuk menentukan elastisitas dari bahan besi, kuningan, dan kayu. Adapun percobaan ini dilakukan dengan menggunakan tiga bahan yang akan ditentukan elastisitasnya yaitu baatang besi, batang kuningan, dan kayu yang berbentuk balok panjang. Ketiga bahan ini kemudian dilakukan percobaan dengan meletakkannya pada dua patang penyangga dengan digantungi beban pada bagian tengah bahan. Pada percobaan batang besi, beban yang digantungkan adalah beban bermassa 1 kg sampai beban bermassa 5 kg. Setelah beban digantungkan, kemudian dilakukan pengukuran terhadap posisi batang besi dengan menggunakan mistar dan kertas millimeter block. Percobaan pada batang kuningan juga diperlakukan sama hanya saja beban yang dugunakan adalah beban bermassa 500 gram hingga beban bermassa 2 kg. pada bahan balok kayu, digunakan beban bermassa 50 gram hingga beban bermassa 200 gram. Data yang diambil dari percobaan menggunakan ketiga bahan tersebut adalah jarak antar penyangga, panjang, jari-jari, dan perubahan kedudukan masing-masing pada besi dan kuningan. Sedangkan jarak antar penyangga, panjang, lebar, dan tinggi pada kayu.
Elastisitas atau keelastisan adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan. Setiap benda memiliki elastisitas yang berbeda-beda. Elastisitas pada kayu adalah nol. Dari data yang didapatkan dalam perhitungan, didapatkan hasil Modolus Young besi, kuningan, dan kayu. Modolus Young rata-rata besi adalah  dengan ralat nisbi  dan kebenaran praktikum adalah . Pada kuningan, Modolus Yong rata-rata yang diperoleh adalah  dengan ralat nisbi  dan kebenaran praktikum adalah . Pada kayu karena tidak terjadi perubahan kedudukan pada semua beban atau perubahan kedudukan sama dengan nol. Sehingga Modolus Elastis pada kayu adalah nol.
Modolus Young pada benda berbeda-beda tergantung jenisnya. Ukuran pada benda tidak berpengaruh pada Modolus Young.
           


VIII. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari percobaan Modolus Young ini adalah :
       1. Modulus Young berbanding lurus dengan gaya yang diberikan dan perubahan kedudukan kawat penunjuk. Dan berbanding terbalik dengan luas penampang dan panjang batang.
Sesuai dengan rumus Modulus Elastisitas :
E = (F.l)/(A.Δl)
      2. Benda elastis adalah benda yang akan berubah bentuk jika diberikan gaya dan akan kembali kebentuk semula jika gaya luar yang diberikan dihilangkan.
3. Benda yang tidak memiliki sifat elastik, tidak akan kembali kebentuknya semula jika gayanya dihilangkan.
4. Batang besi lebih elastis dari pada batang kuningan, dan batang kuningan lebih elastis dari batang kayu.
5. Modulus Yong bergantung pada jenis benda dan bukan bergantung pada bentuk dan ukuran benda.





DAFTAR PUSTAKA

Giancoly, Douglas. 2001. Fisika. Erlangga:Jakarta.
Kanginan, Martheen. 2004. Fisika SMA 2A. Erlangga:Jakarta.
Syarifudin.2007.Intisari Fisika untuk SMA.Scientific Press:Jakarta
http://smakita.com/2013/09/pengertian-modulus-young.html