Cari Blog Ini

Selasa, 26 Januari 2016

Hey ! You

Jatuh cinta barangkali adalah salah satu pengalaman hati paling dahsyat yang dirasakan setiap manusia. Yang karena kemahadahsyatannya itu, seringkali bahasa sehari-hari tak lagi cukup menjelaskannya.


Minggu, 17 Januari 2016

Segelintir Kejujuran (Part 1)

Aih, membacanya tak usah serius-serius. Tulisan ini sama sekali tidak penting buat anda. Pikir-pkir dulu kalo mau membuang waktu anda yang berhaga hanya untuk membaca tulisan asal-asalan ini.

Oke kita mulai.

Apa ?

.... (Senyap)

Jadi begini. Maksud dan tujuan saya menulis kali ini tiada lain tiada bukan hanyalah untuk menghibur diri sendiri semata. Jika anda ikut terhibur itu merupakan suatu kebanggaan tambahan buat saya, Aih, bahasanya kok jadi serius lagi nok.

Ngaku sajalah anda suka kepo sama kehidupan orang lain bukan. Hobi tidak menilai orang lain. Seakan kita tau banyak mengenai orang lain. Jika iya. Sama dengan saya. Miris sekali hidup saya punya kebiasaan stalking media sosial dan terlalu perhatian terhadap hidup orang lain. Saya bahkan tidak pernah nengok ke dalam. Iya ke dalam. Dalam diri saya sendiri ada apa sesungguhnya. Bagaimana saya yang sebenarnya. Apa yang saya inginkan dan tidak saya inginkan.

Maka inilah segelintir dari pengakuan itu :

1. Saya lahir dengan nama Ni Luh Eta Yuspita. Berat 2,7 kg (dari janin hingga kuliah bobot saya selalu di bawah rata-rata ternyata) panjang, ehm, saya lupa menanyakannya pada ibu saya. Dengan kedaan menangis tentu saja dan rambut yang jarang-jarang. 

2. Tahun 1996. Ketika itu pagi hari. Orang yang lahir di pagi hari lebih pengecutt dari orang yang lahir di malam hari. Jangan buru-buru percaya deng. Entah teori ini valid atau tidak, saya saja lupa darimana mendapat terori semacam itu. Tanggal 17, bualannya April, Hari Rabu.

3. Waktu balita saya sangat rewel dan sering demam. Makan snack langsung demam. Benar-benar tidak prima. Rambut saya tidak kunjung tumbuh. Ibu saya panik. Lalu dengan kepeduliannya akan masa depanku, saban hari dia mencari daun waru dan mengeramasi kulit kepalaku. Konon usaha ibu berhasil. Setelah itu rambut saya mulai tumbuh. Meski kering kerontang ibu saya sudah bersyukur.

4. Badan saya kurus sejak balita karena susah makan. Saya sudah lancar bicara lebih cepat dari anak kebanyakan. Bapak sering mengajak saya bicara. Maka saat itu, ketika meninjak usia 5 tahun, saya sudah bisa berhitung dari 1 sampai 100.

5. Kebanggaan tersendiri buat bapak saya. Akibat dari kemampuan yang terbilang sederhana itu. bapak langsung ingin menyekolahkan saya. SD. Malangnya saya. Kepala sekolah mengijinkan Maka terjadilah saya sekolah lebih cepat dari kawan sejawat saya.

6. Sifat kebocahan saya muncul, Saya mengalami kesulitan belajar pada catur wulan pertama. Gigi saya ompong ada pula yang menghitam. Jika ketawa, bayangkan saja, bocah kurus, ompong, rambut kriting, kulit sawo kematangan saking matangnya nyaris terdagradasi (wkwk). Saya saja tak mau membayangkannya.

7. Saya pernah ngompol sewaktu kelas 1 SD. Diketawakan teman sekelas dan diejek. Konon menurut ingatan saya yang samar-samar saya takut ke kamar mandi sendirian. Saya takut pada zombie.

8. Kelas dua keadaan saya membaik. Tidak miris lagi.

9. SD saya lewati selama 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun.

10. SD saya punya tiga teman. SMP 1 teman dan SMA 1 teman. (Yang dekat maksud saya)

11. Saya kuliah di Unud dengan ketidaksengajaan. Jurusan Ilmu Kelautan. Fakultas Kelautan dan Perikanan. Alangkah bangganya saya memakai jas almamater yang kebesaran sewaktu ospek. Sekarang tidak bangga ?. ya masih tetap bangga dong bro. (hehehe harus itu)

12. Oke itu diatas tentang formalitas riwayat hidup saya yang tidak keren. Sekarang marilah menelaah tentang hal lain-lain yang lebih tidak penting.

13. Saya punya hobi baca novel sama biografi. Hobi saya berubah-ubah sejak kecil hingga SMP. SD saya hobi membuat cerita dongeng peri-peri bahagia yang bertemu pangeran. Hobi seperti itu dan cita-cita saya menjadi Cinderella. Oh tidak tidak becanda sajah.

12. Kelas 6 saya hobi baca komik. Lalu meniru membuat komik. Kisahnya bukantentang doraemon ataupun kura-kura ninja tetapi masih tetap tentang peri yang merindukan pangeran. -_- Alay

13. Jika bermain gobag sodor saya selalu yang membuat tim saya kalah. Maka daripada itu, teman-teman menghidari se tim dengan saya. Tapi tunggu dulu, kalo permainannya adalah loncat karet, maka sayalah orangnya yang dicari (hehe bangga itu meningkatkan kesehatan. kata siapa ?. iya iyain aja biar cepet.) Saya bisa loncat sampai karetnya pada tingkat kepala, sejengkal, dan merdeka.

14. Sampai mana tadi.

15. Oke. SMP hobi saya mantengin indosiar, nonton drama korea. Taiwan juga cuy.

16. SMA hobi saya baca novel, artikel, baliho, resep makanan, gelagat orang, situasi, alah... jelasnya saya hobi membaca dari SMA hingga kini.

17. Cita-Cita : SD menjadi Dokter atau Dosen. SMP menjadi guru SD, SMA masih guru SD, Kuliah, masih samar (karena saya terlalu realistis) entah jadi apa saya nanti saya akan berusaha bahagia :)

18. Jika ditanya hal ikhwal cinta dan lain sebagainya, cerita saya sungguh sungguh tidak menarik. Saya pertama kali pacaran sewaktu kuliah dan itu pun masih ababil.

19. Kriteria saya tentang jodoh dulu tinggi. Sekarang saya pasrah.

20. Dulu saya punya niat gila : Tidak menikah lalu menjadi wanita yang menikmati kebebasan abadi (wkwk) jika tua berniat mengasingkan diri ke Thailand dan menjadi biksu. Sekarang saya berubah pikiran. Saya realistis.

21. Saya lebih suka Kimia daripada Matematika. Lebih suka Kimia daripada Biologi. Lebih suka Kimia daripada kamu. (Apasih)

22. Saya tidak termasuk tipe wanita yang rapi dan terstruktur. Saya kurang teliti dan saya pemalu dan tipe menyesal belakangan.

23. Sewaktu saya menulis tulisan ini, saya lagi suntuk dan tak punya pencerahan.

24. Nomor sepatu 37. Tidak suka memakai flatshoes, Tidak suka memakai rok. Tidak suka makan pepaya.

25. Penulis favorite saya adalah Andrea Hirata, Dosen favorite saya (tiiiittttt), Minuman favorite saya susu dancow vanilla.

26. Bagi saya Sheila On 7 adalah penyemangat.

27. The creator Eros Candra, adalah idola saya diatas idola-idola saya yang lain. Entah kenapa, lagu-lagu ciptaan gitaris sheila on 7 ini selalu berhasil membuat saya jatuh hati.

28. Saya takut pada Tuhan, Ibu, Pembimbing akademik, dan ular.

29. Orang-orang yang berarti dalam hidup saya, Ibu dan Adik. Sahabat. Keluarga. dan Pacar saya.

30. Hal yang paling saya sukai adalah kebebasan.

31. Hal yang paling saya tidak sukai adalah diremehkan.

32. Saya kadang konyol, kadang cool, kadang norak, kadang-kadang saya tidak mengerti kenapa kadang-kadang saya seperti itu.

mungkin 32 saja cukup untuk bagian kali ini, nanti akan saya lanjutkan jika suntuk ini mendera.

Terima kasih telah menyimak





Sabtu, 23 Mei 2015

All is well

Semuanya akan baik ...
dear sobat coffee joy,

Semua orang pasti pernah merasakan cemas. Kekhawatiran akan hidup adalah hal wajar yang akan kita alami. Dalam hidup tak ayal kita akan memiliki banyak keinginan, banyak target, maupun mimpi-mimpi. Kita semua ingin mewujudkan itu, namun secara nyatanya mewujudkan pa yang kita inginkan amatlah sulit. Ada harga yang harus kita bayar. Entah itu pengorbanan, jerih payah, dan semacamnya, semua itu membutuhkan semangat dan kerja keras. Saat-saat inilah keteguhan kita untuk mewujudkan mimpi diuji. Perjuangan itu sesungguhnya adalah disini, saat kita berupaya sekerasnya melawan diri sendiri.

Saat kita lelah, semua rencana yang kita susun sebelumnya, entah mengapa ingin sekali kita berlari meninggalkannya. Mengempaskan begitu saja mimpi-mimpi itu. Bahkan kecemasan telah merasuk semakin jauh. Pesimis itu menyangsikan segalanya. Akankah semua menjadi baik ? aku takut hidupku akan berantakan, sama berantakannya seperti pikiranku di kala cemas. Akankah ini terwujud ? Tidakkah ini terlalu sulit, aku pasti tidak sanggup. Aku menginginkannya tapi tak ingin membayarnya ...

Sobat, terbesit dipikiranku untuk merubah segalanya. Merubah rencana awal yag telah tersusun rapih. Aku lelah, ya ... aku lelah. Saat aku memutuskan untuk istirahat aku terbuai ... ingin rasanya aku melompat dari rencana susah ini, menuju hal yang lebih menyenangkan, Apa itu yang lebih menyenangkan ? adakah yang menyenangkan tapi imbal baliknya setimpal. Akankah aku mencapai targetku dengan jalan yang lebih mudah ? Aku bingung.

Dari bingung ke bangun. Tidak boleh terus-terusan begini. Percayalah semua ini bisa diperbaiki. Harus bangkit. Percayakan semuanya akan baik. Kerjakan yang ada di hadapanmu dengan baik. Nikmati alunan musik yang merdu. Nikmati cita rasa kudapan. Bila perlu menari-narilah sebentar. Semua akan baik. Stop thingking out loud, kerjakan saja kewajibanmu dengan penuh suka cita, dan tentu saja sambil menikmati merdunya musik, harumnya kopi, dan lembutnya terpaan angin.


Jumat, 24 Januari 2014

Laporan Praktikum Fisika Modolus Young


I. TUJUAN DAN OBYEK PERCOBAAN
            Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan elastisitas dari bahan besi, kayu, kuningan.
II. TINJAUAN TEORI
Elastisitas
Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan. Contohnya adalah katepel yang terbuat dari karet. Sedangkan benda yang tidak elastis adalah benda yang tidak kembali ke bentuk awalnya saat gaya dilepaskan, misalnya saja pada tanah liat. Jika kita menekan segumpal tanah liat, bentuknya akan berubah, tetapi saat gaya dilepaskan dari benda, tanah liat tidak kembali ke bentuk awalnya.

Modolus Young
Modulus Young, disebut juga dengan modulus tarik adalah ukuran kekakuan suatu bahan elastis yang merupakan ciri dari suatu bahan. Modolus Young didefinisikan sebagai rasio tegangan dalam sistem koordinat kartesian terhadap regangan sepanjang aksis pada jangkauan tegangan di mana hukum Hooke berlaku. Dalam mekanika benda padat, kemiringan (slope) pada kurva tegangan-regangan pada titik tertentu disebut dengan modulus tangen. Modulus tangen dari kemiringan linear awal disebut dengan modulus Young. Nilai modulus Young bisa didapatkan dalam eksperimen menggunakan uji kekuatan tarik dari suatu bahan. Pada bahan anisotropis, modulus Young dapat memiliki nilai yang berbeda tergantung pada arah di mana bahan diaplikasikan terhadap struktur bahan.
Modulus Young didefinisikan sebagai hasil bagi antara tegangan (stress) dan regangan (strain).
·         Stress atau tegangan dengan simbol , didefinisikan sebagai gaya per satuan luas:
Keterangan : : gaya(N)
  : luas
 : tegangan( )
·         Strain atauregangandengansimbole didefinisikan sebagai pertambahan panjang    dibagi panjang mula-mula ,
Dengandemikian, modulus Young (E)dapatdinyatakandengan
Dengan   adalah panjang mula-mula  dan   adalahperubahanpanjang .

III. ALAT DAN BAHAN
            Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini diantaranya :
1. Dua batang penyangga beban
2. Cermin skala
3. Beban Pemberat
4. Jangka soromng
5. Batng kayu, besi, kuningan, masing-masing satu batang
6. Kertas Milimeter Block

IV. PROSEDUR PERCOBAAN
            Pertama jarak antar ujung-ujung kedua penyangga diukur sebagai L. langkah kedua, batang diletakkan diatas penyangga dengan gantungan beban ditengah-tengah. Kemudian diperiksakan dulu kepada pembimbing. Langkah selanjutnya beban berturut-turut ditimbang secara teratur. Diantaranya beban : 1 kg untuk batang besi sampai 5 kg, 0,5 kg untuk batang besi kuningan sampai 2 kg, 50 gr untuk batang kayu sampai 200 gr. Langkah terakhir setelah dicapai beban maksimum, beban satu persatu dikurangi dan kedudukan kawat penunjuk dicatat.




V. HASIL PENGAMATAN
a. Besi
No
Jarak antar penyangga (cm)
Panjang (cm)
Jari-jari (cm)
Perubahan kedudukan
5 kg
4 kg
3 kg
2 kg
1 kg
1
98,0
153,0
0,45
1,2
1,0
0,9
0,7
0,6
2
98,0
153,2
0,45
1,2
1,0
0,9
0,7
0,6
3
98,0
153,4
0,46
1,1
1,0
0,9
0,7
0,5
4
98,1
153,6
0,45
1,2
1,0
0,8
0,6
0,6
5
98,1
153,4
0,46
1,2
1,1
0,9
0,7
0,5

b. Kuningan
No
Jarak antar penyangga (cm)
Panjang (cm)
Jari-jari (cm)
Perubahan kedudukan
2 kg
1,5 kg
1 kg
0,5 kg
1
98,0
152,0
0,45
1,6
1,3
1,2
0,9
2
98,0
152,2
0,45
1,8
1,4
1,0
0,8
3
98,0
152,4
0,45
1,7
1,3
1,2
0,9
4
98,1
152,0
0,46
1,6
1,3
1,2
0,9
5
98,1
152,0
0,45
1,6
1,4
1,1
0,9

c. Kayu
No
Jarak antar penyangga (cm)
Panjang (cm)
Lebar (cm)
Tinggi (cm)
Perubahan kedudukan
200 gr
150 gr
100 gr
50 gr
1
98,0
101,5
2,0
0,9
0
0
0
0
2
98,0
101,4
2,1
1,0
0
0
0
0
3
98,0
101,5
2,2
0,9
0
0
0
0
4
98,1
101,5
2,0
1,0
0
0
0
0
5
98,1
101,5
2,0
1,0
0
0
0
0




VI. ANALISA / PENGOLAHAN DATA
6. 1       Ralat
A.        pada percobaan I, II, dan III
0,98
0,9804
-0,0004
1, 10-7
0,98
0,9804
-0,0004
1,6 10-7
0,98
0,9804
-0,0004
1,6 10-7
0,981
0,9804
0,0006
3,6 10-7
0,981
0,9804
0,0006
3,6 10-7



B.       Panjang batang
Batang besi
1,53
1,5332
-0,0032
1,024 10-5
1,532
1,5332
-0,0012
1,44 10-6
1,534
1,5332
0,0008
6,4 10-7
1,536
1,5332
0,0028
7,84 10-6
1,534
1,5332
0,0008
6,4 10-7




Dengan cara yang sama maka di dapat panjang batang kuningan dan kayu sebagai berikut:
Batang
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
Kuningan
10-5
1,5212 0,0008
0,052
99,948
Kayu
10-7
1,0148 0,0002
0,019
99,981

C.       Jari-jari batang
Batang besi
0,0045
0,00454
-4 10-5
1,6 10-9
0,0045
0,00454
-4 10-5
1,6 10-9
0,0046
0,00454
6 10-5
3,6 10-9
0,0045
0,00454
-4 10-5
1,6 10-9
0,0046
0,00454
6 10-5
3,6 10-9








Dengan cara yang sama maka di dapat jari berat kuningan, lebar batang kayu dan tinggi batang kayu sebagai berikut:
1.    Batang kuningan
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
8 10-8
0,00452 0,00006
1,32
98,68

2.    Batang kayu (lebar)
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
3,2 10-6
0,0206 0,0004
1,94
98,06

3.    Batang kayu (tinggi)
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
1,2 10-6
0,0096 0,0002
2,08
97,92

D.       Pertambahan panjang
1.    Batang besi
Pertambahan panjang untuk beban 5 kg
0,012
0,0118
0,0002
4 10-8
0,012
0,0118
0,0002
4 10-8
0,011
0,0118
-0,0008
6,4 10-7
0,012
0,0118
0,0002
4 10-8
0,012
0,0118
0,0002
4 10-8







Dengan cara yang sama maka di dapat pertambahan panjang pada beban 4 kg, 3 kg, 2 kg, dan 1 kg sebagai berikut:

Beban
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
4 kg
8 10-7
0,0102 0,0002
1,96
98,04
3 kg
8 10-8
0,0088 0,00006
0,68
99,32
2 kg
8 10-7
0,0068 0,0002
2,94
97,06
1 kg
1,2 10-6
0,0056 0,0002
3,57
96,43

2.    Batang kuningan
Dengan cara yang sama maka di dapat pertambahan panjang pada beban 2 kg, 1,5 kg, 1 kg, dan 0,5 kg sebagai berikut:
Beban
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
2 kg
8 10-7
0,0162 0,0002
1,23
98,77
1,5 kg
1,2 10-6
0,0134 0,0002
1,49
98,51
1 kg
3,2 10-6
0,0114 0,0004
3,5
96,5
0,5 kg
1,2 10-6
0,0086 0,0002
2,32
97,68




3.    Batang kayu
Dengan cara yang sama maka di dapat pertambahan panjang pada beban 200 gram, 150 gram, 100 gram, dan 50 gram sebagai berikut:
Beban
Ralatnisbi
Kebenaran praktikum
200 gram
0
0 0
0
100
150 gram
0
0 0
0
100
100 gram
0
0 0
0
100
50 gram
0
0 0
0
100

6. 2       Perhitungan
A.      Batang Besi
Luas penampang besi        
                               
                               
Beban 5 kg
Dengan cara yang sama didapat:
Percobaan
Ralat nisbi (%)
Kebenaran pratikum (%)
II
3,02
96,98
III
1,72
98,28
IV
4,02
95,98
V
4,32
95,68

Modulus Young rata-rata:

B.       Batang Kuningan
Luas penampang kuningan 2
                                          
                                          
Beban 2 kg
Dengan cara yang sama didapat:
Percobaan
Ralat nisbi (%)
Kebenaran pratikum (%)
II
18.014.875
4,01
95,99
III
6,02
93,98
IV
4,82
95,18

Modulus Young rata-rata:
C.       Batang Kayu
Luas penampang kayu       
                                          
                                          
Beban 200 g

Dengan cara yang sama didapat:
Percobaan
Ralat nisbi (%)
Kebenaran pratikum (%)
II
0 0
0
100
III
0 0
0
100
IV
0 0
0
100

Modulus Young rata-rata:





VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan Modolus Young kali ini, bertujuan untuk menentukan elastisitas dari bahan besi, kuningan, dan kayu. Adapun percobaan ini dilakukan dengan menggunakan tiga bahan yang akan ditentukan elastisitasnya yaitu baatang besi, batang kuningan, dan kayu yang berbentuk balok panjang. Ketiga bahan ini kemudian dilakukan percobaan dengan meletakkannya pada dua patang penyangga dengan digantungi beban pada bagian tengah bahan. Pada percobaan batang besi, beban yang digantungkan adalah beban bermassa 1 kg sampai beban bermassa 5 kg. Setelah beban digantungkan, kemudian dilakukan pengukuran terhadap posisi batang besi dengan menggunakan mistar dan kertas millimeter block. Percobaan pada batang kuningan juga diperlakukan sama hanya saja beban yang dugunakan adalah beban bermassa 500 gram hingga beban bermassa 2 kg. pada bahan balok kayu, digunakan beban bermassa 50 gram hingga beban bermassa 200 gram. Data yang diambil dari percobaan menggunakan ketiga bahan tersebut adalah jarak antar penyangga, panjang, jari-jari, dan perubahan kedudukan masing-masing pada besi dan kuningan. Sedangkan jarak antar penyangga, panjang, lebar, dan tinggi pada kayu.
Elastisitas atau keelastisan adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan. Setiap benda memiliki elastisitas yang berbeda-beda. Elastisitas pada kayu adalah nol. Dari data yang didapatkan dalam perhitungan, didapatkan hasil Modolus Young besi, kuningan, dan kayu. Modolus Young rata-rata besi adalah  dengan ralat nisbi  dan kebenaran praktikum adalah . Pada kuningan, Modolus Yong rata-rata yang diperoleh adalah  dengan ralat nisbi  dan kebenaran praktikum adalah . Pada kayu karena tidak terjadi perubahan kedudukan pada semua beban atau perubahan kedudukan sama dengan nol. Sehingga Modolus Elastis pada kayu adalah nol.
Modolus Young pada benda berbeda-beda tergantung jenisnya. Ukuran pada benda tidak berpengaruh pada Modolus Young.
           


VIII. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari percobaan Modolus Young ini adalah :
       1. Modulus Young berbanding lurus dengan gaya yang diberikan dan perubahan kedudukan kawat penunjuk. Dan berbanding terbalik dengan luas penampang dan panjang batang.
Sesuai dengan rumus Modulus Elastisitas :
E = (F.l)/(A.Δl)
      2. Benda elastis adalah benda yang akan berubah bentuk jika diberikan gaya dan akan kembali kebentuk semula jika gaya luar yang diberikan dihilangkan.
3. Benda yang tidak memiliki sifat elastik, tidak akan kembali kebentuknya semula jika gayanya dihilangkan.
4. Batang besi lebih elastis dari pada batang kuningan, dan batang kuningan lebih elastis dari batang kayu.
5. Modulus Yong bergantung pada jenis benda dan bukan bergantung pada bentuk dan ukuran benda.





DAFTAR PUSTAKA

Giancoly, Douglas. 2001. Fisika. Erlangga:Jakarta.
Kanginan, Martheen. 2004. Fisika SMA 2A. Erlangga:Jakarta.
Syarifudin.2007.Intisari Fisika untuk SMA.Scientific Press:Jakarta
http://smakita.com/2013/09/pengertian-modulus-young.html